6.5. Name Context
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam konteks:
– Universal context:
• Di manapun nama digunakan, nama di-resolved dengan cara yang sama.
• Dapat disalin dari mesin ke mesin dengan bebas.
• Contoh: http://www.cs.ui.ac.id/index.html.
– Relative context:
• Context dependent.
• Contoh: ‘a/b/c’, ‘b/c’ resolvable pada konteks ‘a’. Sedangkan pada node yang berbeda, ‘a/b/c’ dapat merujuk pada hal yang berbeda pula.
6.6. Sasaran Fasilitas Penamaan
1. Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sistem terdistribusi & digunakan secara terus menerus.
2. Terdistribusi. Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
– Bottleneck.
– Node tempat generator tsb mengalami kegagalan.
3. Tampak seperti global space, tidak tergantung konektifitas, topologi, dan lokasi obyek.
4. Mendukung pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
5. Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga antara alamat & rute.
6. Memungkinkan local aliases, shg pemakai dapat mengekspresikan interpretasi semantik mereka thdp suatu obyek. Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan full names.
Referensi :
arfriandi.net/wp-content/uploads/2012/12/6_Name-Service.pdf
http://wiwied.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9040/Name+Service.doc
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab09.pdf
Rabu, 24 April 2013
Rabu, 10 April 2013
3. KLASIFIKASI SOFTWARE AGENT
3.1. Klasifikasi Software Agent Menurut Karakteristik Yang
Dimiliki
Pada
bagian ini akan menjelaskan klasifikasi software agent yaitu Mobile Agent. Mobile agent adalah agen
yang aktif dan dapat bergerak menuju komputer lain, atau mejelajahi jaringan
untuk menjalankan tugasnya. Mobile agent
sering digunakan untuk mengumpulkan data, informasi atau suatu perubahan.
Mobile agent tidak terikat pada sistem dimana ia mulai dieksekusi. Mobile agent mempunyai kemampuan unik
untuk memindahkan dirinya sendiri dari satu sistem ke sistem yang lain dalam
suatu jaringan. Kemampuan untuk berkeliling memungkinkan Mobile agent untuk berpindah ke sistem yang mengandung obyek yang akan
berinteraksi dengan agen dan kemudian mengambil manfaat selama berada dalam host dan jaringan yang sama dengan obyek
.
Secara praktis dapat dikatakan bahwa Mobile agent adalah sebuah program yang
dapat menghentikan eksekusi, berjalan melalui jaringan dengan membawa kode dan state-nya, dan kemudian melanjutkan
eksekusinya pada host yang
lain.Aglets merupakan contoh perangkat lunak yang memungkinkan pengembangan dan
penerapan mobile agents ini .
Beberapa penerapan dari Mobile agent: Pengumpulan data, pencarian dan penyaringan,
pemantauan asinkron, dan pemrosesan paralel.
Teknik klasifikasi agent menurut
karakteristik dipelopori oleh Nwana. Menurut Nwana, agent bisa diklasifikasikan
menjadi delapan berdasarkan pada karakteristiknya.
1. Collaborative Agent: Agent yang memiliki
kemampuan melakukan kolaborasi dan koordinasi antar agent dalam kerangka Multi
Agent System (MAS).
2. Interface Agent: Agent yang memiliki
kemampuan untuk berkolaborasi dengan user, melakukan fungsi monitoring
dan learning untuk memenuhi kebutuhan user.
3. Mobile Agent: Agent yang memiliki kemampuan
untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, dan secara mandiri melakukan
tugas ditempat barunya tersebut, dalam lingkungan jaringan komputer.
4. Information dan Internet Agent: Agent
yang memiliki kemampuan untuk menjelajah internet untuk melakukan pencarian,
pemfilteran, dan penyajian informasi untuk user, secara mandiri. Atau dengan
kata lain, memanage informasi yang ada di dalam jaringan Internet.
5. Reactive Agent: Agent yang memiliki
kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dimana dia
berada.
6. Hybrid Agent: Kita sudah mempunyai lima
klasifikasi agent. Kemudian agent yang memiliki katakteristik
yang merupakan gabungan dari karakteristik yang sudah kita sebutkan sebelumnya
adalah masuk ke dalam hybrid agent.
7. Heterogeneous Agent System: Dalam lingkungan Multi Agent
System (MAS), apabila terdapat dua atau lebih hybrid agent yang
memiliki perbedaan kemampuan dan karakteristik, maka sistem MAS tersebut kita
sebut dengan heterogeneous agent system.
3.2. Klasifikasi Software Agent Menurut Lingkungan Dimana
Dijalankan
Caglayan membuat suatu klasifikasi
yang menarik mengenai agent, yang berdasar kepada lingkungan (environment)
dimana agent dijalankan.
Dari sudut pandang dimana
dijalankan, software agent bisa diklasifikasikan sebagai desktop agent, internet
agent dan intranet agent. Lebih jelasnya, daftar dibawah menguraikan
klasifikasi tersebut secara mendetail.
1. Desktop Agent: Agent
yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan
berjalan diatas suatu Operating System (OS). Termasuk dalam klasifikasi
ini adalah:
· Operating
System Agent
· Application
Agent
· Application
Suite Agent
2. Internet Agent: Agent
yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan tugas
memanage informasi yang ada di Internet. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
· Web
Search Agent
· Web
Server Agent
· Information
Filtering Agent
· Information
Retrieval Agent
· Notification
Agent
· Service
Agent
· Mobile
Agent
3. Intranet Agent: Agent
yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Intranet, melakukan tugas
memanage informasi yang ada di Intranet. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
· Collaborative
Customization Agent
· Process
Automation Agent
· Database
Agent
· Resource
Brokering Agent
Link Kelompok :
Selasa, 09 April 2013
Pengujian Traceroute di CMD
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.
Berikut adalah percobaan yang saya lakukan, menggunakan modem dengan koneksi internet Speedy, Kemudian saya akan melakukan traceroute ke alamat livescore.com, pertama-tama buka CMD pada windows lalu ketikkan tracert nama_domain, dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Setelah itu mencari identitas atau informasi dari masing-masing ip yang tampil di gambar cmd diatas, dengan menggunakan website http://whatismyipaddress.com untuk mengetahui informasi dari IP yang muncul saat di traceroute. Untuk urutan ke 1,2,4,14,15 yaitu untuk IP 192.168.1.1 & 180.252.144.1 & 61.94.144.1 & 178.236.0.210 & 178.236.0.213 merupakan private ip address.
urutan ke 3, dengan IP address 125.160.11.189 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 125.160.11.189
Decimal: 2107640765
Hostname: 189.subnet125-160-11.speedy.telkom.net.id
ISP: PT. Telecomunikasi Indonesia
Organization: PT Telkom Indonesia
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Indonesia
State/Region: Jakarta Raya
City: Jakarta
Latitude: -6.1744 (6° 10′ 27.84″ S)
Longitude: 106.8294 (106° 49′ 45.84″ E)
urutan ke 5, dengan IP address 118.98.61.61 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 118.98.61.61
Decimal: 1986149693
Hostname: 61.subnet118-98-61.astinet.telkom.net.id
ISP: PT Telkom Indonesia
Organization: PT Telkom Indonesia
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Indonesia
Latitude: -5 (5° 0′ 0.00″ S)
Longitude: 120 (120° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 6, dengan IP address 118.98.61.62 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 118.98.61.62
Decimal: 1986149694
Hostname: 62.subnet118-98-61.astinet.telkom.net.id
ISP: PT Telkom Indonesia
Organization: PT Telkom Indonesia
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Blacklist:
Geolocation Information
Country: Indonesia
Latitude: -5 (5° 0′ 0.00″ S)
Longitude: 120 (120° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 7, dengan IP address 80.239.128.141 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 80.239.128.141
Decimal: 1357873293
Hostname: snge-b2-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaNet Global Network
Services: None detected
Type: Corporate
Assignment: Static IP
Blacklist:
Geolocation Information
Country: Germany
Latitude: 51 (51° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 9 (9° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 8, dengan IP address 213.155.136.118 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.136.118
Decimal: 3583740022
Hostname: hnk-b2-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 9, dengan IP address 213.155.132.215 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.132.215
Decimal: 3583739095
Hostname: las-bb1-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 10, dengan IP address 80.91.252.162 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 80.91.252.162
Decimal: 1348205730
Hostname: nyk-bb1-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: Telia International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 11, dengan IP address 213.155.138.68 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.138.68
Decimal: 3583740484
Hostname: 213.155.138.68
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera AB
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 12, dengan IP address 213.155.133.1 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.133.1
Decimal: 3583739137
Hostname: dln-b2-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 13, dengan IP address 80.239.167.150 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 80.239.167.150
Decimal: 1357883286
Hostname: amazon-ic-150370-dln-b2.c.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaNet Global Network
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: France
Latitude: 46 (46° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 2 (2° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 16, dengan IP address 54.246.159.107 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 54.246.159.107
Decimal: 922132331
Hostname: ec2-54-246-159-107.eu-west-1.compute.amazonaws.com
ISP: Amazon Technologies
Organization: Amazon.com
Services: None detected
Type: Corporate
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Ireland
State/Region: Dublin
City: Dublin
Latitude: 53.3331 (53° 19′ 59.16″ N)
Longitude: -6.2489 (6° 14′ 56.04″ W)
Senin, 08 April 2013
Cload Computing
Cloud Computing atau Komputasi Awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah istilah lain dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu moda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan , sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Cloud computing merupakan subset dari grid computing yang menggabungkan utility computing dan pendekatan lainnya untuk memanfaatkan shared computing resources.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Salah satu kelebihan Cloud Computing adalah sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.
Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Tetapi, Clod Computing juga memiliki resiko, diantaranya,
Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
Privacy – Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh orang lain dapat terjadi tanpa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
Data ownership – kepemilikan data yang diberikan akan menjadi dapat menjadi milik bersama di dunia maya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/
http://my.opera.com/aviciena/blog/mobile-grid-dan-cloud-computing
http://www.pcworld.com/article/164933/cloud_computing.html?tk=rss_news
Pemanfaataan Komputer Di Bidang Bisnis dan Perbankan
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :
- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
4. Kemudahan penggunaan (user friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem Pelaporan (Reporting system)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan software.
7. Source Code
Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.
8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bank
Hubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Trend Produk Sistem Informasi Perbankan
Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
- Tabungan
- Deposito
- Giro
- Kartu Debit
- Kartu Kredit
- Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
- Mengecek saldo
- Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
- Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
- Pembukaan dan pengecekan L/C
Dalam bidang bisnis komputer berguna untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat tanpa harus menggunakan perhitungan manual. Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan dan menghitung rugi labanya.
Kehadiran komputer di dalam dunia bisnis juga sangat membantu di dalam penyimpanan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya stok barang yang dimiliki perusahaan retail. Namun dengan adanya komputer dan aplikasinya, memeriksa kondisi stok barang dan juga keuangan perusahaan akan dapat mudah dan praktis untuk dilakukan. Dalam bidang perbankan fungsi komputer sangat sangat berpengaruh sekali dengan segala aktivitas perbankan, baik simpan pinjam dan transaksi keuangan lainnya dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya pemanfaatan komputer dan sistem sistem yang canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu perbankan serta menjamin keamanan dan kerahasiaan dari setiap nasabah. Karena komputer juga berfungsi untuk menyimpan dan mengolah berbagai data.
Aplikasi yang terpasang di dalam komputer juga dapat menjadi salah satu sumber data analisa untuk mengambil keputusan di dalam bidang perbankan, misalnya dalam perbankan telah memperkenalkan solusi core banking, seperti Finacle, yang memberikan solusi bagi bank yang ingin melakukan layanan finansial. Penghitungan keuangan, bunga, layanan keuangan seperti e-banking, e-cash, ATM, dan sebagainya merupakan contoh konkrit yang selama ini banyak digunakan di perbankan.
Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.
Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.
Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.
Referensi :
Langganan:
Postingan (Atom)