Peralatan atau Perangkat itu sendiri adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Wireable Device merupakan sebuah teknologi elektronik yang canggih yang dibuat untuk memanjakan keinginan manusia yang tidak pernah ada puasnya.
Contoh device-device yg terdapat di sistem terdistribusi
1.Camera 3D Pertama di Dunia, Fujifilm Finepix Real 3D W1
Mungkin sudah banyak camera digital yang dapat digunakan untuk menangkap gambar bagus, namun berbeda dengan camera Fujifilm Finepix Real 3D W1 terbaru ini. Hardware camera Fujifilm Finepix Real 3D W1 merupakan camera pertama di dunia yang dapat digunakan untuk melihat gambar 3D (3 Dimensi), tanpa menggunakan kacamata 3D khusus. Fujifilm Finepix Real 3D W1 menggunakan 2 lensa dan 2 sensor 10 megapiksel untuk menerima efek stereoscopic 3D, yang secara bersamaan mengambail dan membuat layer 2 image 2D ke dalam satu gambar 3D, dengan tanpa menghilangkan video dan suara stereo dari image 3D.
Device camera digital Fujifilm Finepix Real 3D W1 ini memilii system Real 3D, termasuk viewer picture 3D berukuran 8 inch yang dinamakan FinePix Real 3D V1. Selain itu, masih dilengkapi layanan langsung dari Fujifilm untuk cetak gambar 3D . Pengguna dapat melihat gambar 3D dengan 3 cara, yakni di layar LCD camera 2D/3D, viewer 3D atau cepatk lenticular untuk menampilkan image 2D. Fujifilm Finepix Real 3D W1 ini juga dapat digunakan untuk camera 2D, dengan setting modus shooting Dual Capture dimana pengguna dapat mengambil 2 gambar secara simultan di setting yang berbeda.
Camera Fujifilm Finepix Real 3D W1 ini dibandrol harga £430 atau $600 untuk camera W1, dan £360 atau $500 untuk viewer V1.
Spesifikasi utama camera Fujifilm Finepix Real 3D W1 :
* Jumlah piksel efektif : 10.0 million pixels
* CCD sensor : 1/2.3-inch CCD x2
* Media penyimpanan : Internal memory 42MB, SD memory card, SDHC memory card x2
* Format file :
o Image 3D MPO+JPEG, MPO (Multi Picture Format compatible)
o Image 2D JPEG (Exif Ver 2.2 *3)
o Movie 3D-AVI (Stereo AVI format with 2 image channels)
o Movie 2D AVI format (Motion JPEG with sound)
* Jarak focus :
* Normal: 60cm / 2ft. to infinity
* Macro (2D only):
o Wide: Approx. 8cm – 80cm / 0.3ft. – 2.6ft.
o Telephoto: Approx. 60cm – 3m / 2.0ft. – 9.8ft.
* Quick AF: Approx. 1m / 3.3ft. to infinity
* LCD monitor : 2.8-inch, dot warna 230,000 dengan Light Direction Control
* Movie recording : 640 x 480 pixels / 320 x 240 pixels (30 frames/sec.) dengan suara stereo
* Fungsi fotografi :
o 3D : Auto parallax control, Power management, Framing guideline, Frame No. memory
o 2D: Face Detection (with Red-eye removal), Power management, Framing guideline, Frame No. memory
* Fungsi Playback :
o 3D: Parallax adjustment, Multi-frame playback (with Micro thumbnail), Cropping, Resize, Sorting by date, Slideshow
o 2D: Face Detection (with Red-eye removal), Multi-frame playback (with Micro thumbnail), Sorting by date, Cropping, Resize, Slideshow, Image rotate
* Video output : NTSC / PAL selectable
* Digital interface USB 2.0 High-speed
* Power supply NP-95 Li-ion battery (included), AC power adapter AC-5VC
* Dimensi . 123.6 (W) x 68 (H) x 25.6 (D) mm / 4.9 (W) x 2.7 (H) x 1.0 (D) in.
* Bobot 260g / 9.2oz (tidak termasuk accessories, baterai dan memory)
2.Keren, Keyboard Bluetooth Mobile Pertama dari Microsoft
Microsoft Hardware telah mengumumkan Bluetooth Mobile Keyboard 6000, dengan harga perkiraan $90 dan ditujukan untuk penguna yang menyukai keyboard ergonomic, plus kemampuan Bluetooth. Microsoft Hardware mengungkapkan bahwa device Bluetooth Mobile Keyboard 6000 tersebut adalah yang paling tipis yang pernah dirpoduksi, hanya beberapa millimeter daripada baterai AAA. Layoutn keyboard juga dapat membentuk seperti kurva hingga 6 derajat untuk kenyamanan, dengan fitur Microsoft Comfort Curve.
3.Samsung Netbook N-Series Bertahan Hingga 11 Jam
Perusahaan raksasa bidang electronic, Samsung telah mengumumkan adanya 3 model netbook terbarunya yakni seri N. Netbook N130, N140 dan N510 telah didesain dengan style, dan kemampuan computing yang handal. Netbook Samsung N130 memiliki bobot 1.26kg, sementara N140 dan N150 lebih ringan dengan bobot 1.27lg dan 1.41kg. Ketiga netbooh didukung oleh processor Intel Atom, dan hadir dengan system Windows XP Home Edition, 3 port USB, 3-in-1 memory card reader, juga 6 cell baterai yang dapat bertahan hingga 11 jam tanpa charging.
Netbook Samsung N130. N140 dan N150 tersebut dilenngkapi dengan Bluetooth dan wireless LAN, hadir dalam range warna hitam, putih, biru laut, dan pink peach. Model-mode tersebut diperkirakan akan hadir di akhir bulan ini. “Mengikuti kesuksesan NC10 sebelumnya, model ketiga netbook tersebut lebih stylish dan ringan.” ungkap Phill Brown, GM divisi netbook Samsung.
Selain seri N, Samsung juga telah menyiapkan laptop X series, yakni X520, X420 dan X120 dengan range bobot 1.36 kg hingga 2.09kg. “Notebook Samsung X-Series telah mendukung desain yang slim dan ultra halus.” tambah Brown. Samsung juga menambah kemampuan notebook X-series-nya dengan HDMI output untuk menonton content televise, processor Intel Core2 Duo mobile, dan Windows Vista Home Premium. Smentara itu, Samsung X120 aka hadir di bulan September ini dan X520 juga X420 akan siap di bulan Oktober.(h_n)
Senin, 24 Juni 2013
Sabtu, 11 Mei 2013
Mobile Evolution
Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
PERBEDAAN WAP dengan GPRS :
WAP merupakan kependekan dari Wireless Application Protocol adalah teknologi seperti WWW dan merupakan protokol untuk mengakses internet melalui HP, sedangkan GPRS (General Packet Radio Service). adalah teknologi koneksi yang digunakan oleh HP tersebut menuju jalur internet. Misalnya, kita menggunakan broadband pada PC yang terkoneksi ke Speedy.
GPRS (General Packet Radio Service )
suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS (General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
EDGE
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Evolution adalah teknologi evolusi dari GSM dan IS-136. Pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS.
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses: * Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat. * Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak. * Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner. Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access).
4G
Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G,meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknologi 4G yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G. International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat (4G).
Wi-Fi
Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
WiMax
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access,merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur- fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
Perbedaan Wi-fi dan WiMax
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung didalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa & sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA .
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam
http://peterdraw.wordpress.com/2011/09/27/pengertian-wap-gprs-edge-3g-hsdpa-4g-wi-fi-dan-wimax/
Rabu, 24 April 2013
Pengantar Sistem Terdistribusi : Name Service
6.5. Name Context
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam konteks:
– Universal context:
• Di manapun nama digunakan, nama di-resolved dengan cara yang sama.
• Dapat disalin dari mesin ke mesin dengan bebas.
• Contoh: http://www.cs.ui.ac.id/index.html.
– Relative context:
• Context dependent.
• Contoh: ‘a/b/c’, ‘b/c’ resolvable pada konteks ‘a’. Sedangkan pada node yang berbeda, ‘a/b/c’ dapat merujuk pada hal yang berbeda pula.
6.6. Sasaran Fasilitas Penamaan
1. Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sistem terdistribusi & digunakan secara terus menerus.
2. Terdistribusi. Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
– Bottleneck.
– Node tempat generator tsb mengalami kegagalan.
3. Tampak seperti global space, tidak tergantung konektifitas, topologi, dan lokasi obyek.
4. Mendukung pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
5. Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga antara alamat & rute.
6. Memungkinkan local aliases, shg pemakai dapat mengekspresikan interpretasi semantik mereka thdp suatu obyek. Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan full names.
Referensi :
arfriandi.net/wp-content/uploads/2012/12/6_Name-Service.pdf
http://wiwied.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9040/Name+Service.doc
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab09.pdf
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam konteks:
– Universal context:
• Di manapun nama digunakan, nama di-resolved dengan cara yang sama.
• Dapat disalin dari mesin ke mesin dengan bebas.
• Contoh: http://www.cs.ui.ac.id/index.html.
– Relative context:
• Context dependent.
• Contoh: ‘a/b/c’, ‘b/c’ resolvable pada konteks ‘a’. Sedangkan pada node yang berbeda, ‘a/b/c’ dapat merujuk pada hal yang berbeda pula.
6.6. Sasaran Fasilitas Penamaan
1. Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sistem terdistribusi & digunakan secara terus menerus.
2. Terdistribusi. Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
– Bottleneck.
– Node tempat generator tsb mengalami kegagalan.
3. Tampak seperti global space, tidak tergantung konektifitas, topologi, dan lokasi obyek.
4. Mendukung pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
5. Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga antara alamat & rute.
6. Memungkinkan local aliases, shg pemakai dapat mengekspresikan interpretasi semantik mereka thdp suatu obyek. Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan full names.
Referensi :
arfriandi.net/wp-content/uploads/2012/12/6_Name-Service.pdf
http://wiwied.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9040/Name+Service.doc
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab09.pdf
Rabu, 10 April 2013
3. KLASIFIKASI SOFTWARE AGENT
3.1. Klasifikasi Software Agent Menurut Karakteristik Yang
Dimiliki
Pada
bagian ini akan menjelaskan klasifikasi software agent yaitu Mobile Agent. Mobile agent adalah agen
yang aktif dan dapat bergerak menuju komputer lain, atau mejelajahi jaringan
untuk menjalankan tugasnya. Mobile agent
sering digunakan untuk mengumpulkan data, informasi atau suatu perubahan.
Mobile agent tidak terikat pada sistem dimana ia mulai dieksekusi. Mobile agent mempunyai kemampuan unik
untuk memindahkan dirinya sendiri dari satu sistem ke sistem yang lain dalam
suatu jaringan. Kemampuan untuk berkeliling memungkinkan Mobile agent untuk berpindah ke sistem yang mengandung obyek yang akan
berinteraksi dengan agen dan kemudian mengambil manfaat selama berada dalam host dan jaringan yang sama dengan obyek
.
Secara praktis dapat dikatakan bahwa Mobile agent adalah sebuah program yang
dapat menghentikan eksekusi, berjalan melalui jaringan dengan membawa kode dan state-nya, dan kemudian melanjutkan
eksekusinya pada host yang
lain.Aglets merupakan contoh perangkat lunak yang memungkinkan pengembangan dan
penerapan mobile agents ini .
Beberapa penerapan dari Mobile agent: Pengumpulan data, pencarian dan penyaringan,
pemantauan asinkron, dan pemrosesan paralel.
Teknik klasifikasi agent menurut
karakteristik dipelopori oleh Nwana. Menurut Nwana, agent bisa diklasifikasikan
menjadi delapan berdasarkan pada karakteristiknya.
1. Collaborative Agent: Agent yang memiliki
kemampuan melakukan kolaborasi dan koordinasi antar agent dalam kerangka Multi
Agent System (MAS).
2. Interface Agent: Agent yang memiliki
kemampuan untuk berkolaborasi dengan user, melakukan fungsi monitoring
dan learning untuk memenuhi kebutuhan user.
3. Mobile Agent: Agent yang memiliki kemampuan
untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, dan secara mandiri melakukan
tugas ditempat barunya tersebut, dalam lingkungan jaringan komputer.
4. Information dan Internet Agent: Agent
yang memiliki kemampuan untuk menjelajah internet untuk melakukan pencarian,
pemfilteran, dan penyajian informasi untuk user, secara mandiri. Atau dengan
kata lain, memanage informasi yang ada di dalam jaringan Internet.
5. Reactive Agent: Agent yang memiliki
kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dimana dia
berada.
6. Hybrid Agent: Kita sudah mempunyai lima
klasifikasi agent. Kemudian agent yang memiliki katakteristik
yang merupakan gabungan dari karakteristik yang sudah kita sebutkan sebelumnya
adalah masuk ke dalam hybrid agent.
7. Heterogeneous Agent System: Dalam lingkungan Multi Agent
System (MAS), apabila terdapat dua atau lebih hybrid agent yang
memiliki perbedaan kemampuan dan karakteristik, maka sistem MAS tersebut kita
sebut dengan heterogeneous agent system.
3.2. Klasifikasi Software Agent Menurut Lingkungan Dimana
Dijalankan
Caglayan membuat suatu klasifikasi
yang menarik mengenai agent, yang berdasar kepada lingkungan (environment)
dimana agent dijalankan.
Dari sudut pandang dimana
dijalankan, software agent bisa diklasifikasikan sebagai desktop agent, internet
agent dan intranet agent. Lebih jelasnya, daftar dibawah menguraikan
klasifikasi tersebut secara mendetail.
1. Desktop Agent: Agent
yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan
berjalan diatas suatu Operating System (OS). Termasuk dalam klasifikasi
ini adalah:
· Operating
System Agent
· Application
Agent
· Application
Suite Agent
2. Internet Agent: Agent
yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan tugas
memanage informasi yang ada di Internet. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
· Web
Search Agent
· Web
Server Agent
· Information
Filtering Agent
· Information
Retrieval Agent
· Notification
Agent
· Service
Agent
· Mobile
Agent
3. Intranet Agent: Agent
yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Intranet, melakukan tugas
memanage informasi yang ada di Intranet. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
· Collaborative
Customization Agent
· Process
Automation Agent
· Database
Agent
· Resource
Brokering Agent
Link Kelompok :
Selasa, 09 April 2013
Pengujian Traceroute di CMD
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.
Berikut adalah percobaan yang saya lakukan, menggunakan modem dengan koneksi internet Speedy, Kemudian saya akan melakukan traceroute ke alamat livescore.com, pertama-tama buka CMD pada windows lalu ketikkan tracert nama_domain, dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Setelah itu mencari identitas atau informasi dari masing-masing ip yang tampil di gambar cmd diatas, dengan menggunakan website http://whatismyipaddress.com untuk mengetahui informasi dari IP yang muncul saat di traceroute. Untuk urutan ke 1,2,4,14,15 yaitu untuk IP 192.168.1.1 & 180.252.144.1 & 61.94.144.1 & 178.236.0.210 & 178.236.0.213 merupakan private ip address.
urutan ke 3, dengan IP address 125.160.11.189 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 125.160.11.189
Decimal: 2107640765
Hostname: 189.subnet125-160-11.speedy.telkom.net.id
ISP: PT. Telecomunikasi Indonesia
Organization: PT Telkom Indonesia
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Indonesia
State/Region: Jakarta Raya
City: Jakarta
Latitude: -6.1744 (6° 10′ 27.84″ S)
Longitude: 106.8294 (106° 49′ 45.84″ E)
urutan ke 5, dengan IP address 118.98.61.61 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 118.98.61.61
Decimal: 1986149693
Hostname: 61.subnet118-98-61.astinet.telkom.net.id
ISP: PT Telkom Indonesia
Organization: PT Telkom Indonesia
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Indonesia
Latitude: -5 (5° 0′ 0.00″ S)
Longitude: 120 (120° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 6, dengan IP address 118.98.61.62 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 118.98.61.62
Decimal: 1986149694
Hostname: 62.subnet118-98-61.astinet.telkom.net.id
ISP: PT Telkom Indonesia
Organization: PT Telkom Indonesia
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Blacklist:
Geolocation Information
Country: Indonesia
Latitude: -5 (5° 0′ 0.00″ S)
Longitude: 120 (120° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 7, dengan IP address 80.239.128.141 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 80.239.128.141
Decimal: 1357873293
Hostname: snge-b2-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaNet Global Network
Services: None detected
Type: Corporate
Assignment: Static IP
Blacklist:
Geolocation Information
Country: Germany
Latitude: 51 (51° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 9 (9° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 8, dengan IP address 213.155.136.118 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.136.118
Decimal: 3583740022
Hostname: hnk-b2-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 9, dengan IP address 213.155.132.215 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.132.215
Decimal: 3583739095
Hostname: las-bb1-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 10, dengan IP address 80.91.252.162 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 80.91.252.162
Decimal: 1348205730
Hostname: nyk-bb1-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: Telia International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 11, dengan IP address 213.155.138.68 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.138.68
Decimal: 3583740484
Hostname: 213.155.138.68
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera AB
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 12, dengan IP address 213.155.133.1 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 213.155.133.1
Decimal: 3583739137
Hostname: dln-b2-link.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaSonera International Carrier
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Europe
Latitude: 47 (47° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 8 (8° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 13, dengan IP address 80.239.167.150 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 80.239.167.150
Decimal: 1357883286
Hostname: amazon-ic-150370-dln-b2.c.telia.net
ISP: TeliaSonera AB
Organization: TeliaNet Global Network
Services: None detected
Type: Broadband
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: France
Latitude: 46 (46° 0′ 0.00″ N)
Longitude: 2 (2° 0′ 0.00″ E)
urutan ke 16, dengan IP address 54.246.159.107 dapat dilihat ip informationnya.
General IP Information
IP: 54.246.159.107
Decimal: 922132331
Hostname: ec2-54-246-159-107.eu-west-1.compute.amazonaws.com
ISP: Amazon Technologies
Organization: Amazon.com
Services: None detected
Type: Corporate
Assignment: Static IP
Geolocation Information
Country: Ireland
State/Region: Dublin
City: Dublin
Latitude: 53.3331 (53° 19′ 59.16″ N)
Longitude: -6.2489 (6° 14′ 56.04″ W)
Senin, 08 April 2013
Cload Computing
Cloud Computing atau Komputasi Awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah istilah lain dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu moda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan , sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Cloud computing merupakan subset dari grid computing yang menggabungkan utility computing dan pendekatan lainnya untuk memanfaatkan shared computing resources.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Salah satu kelebihan Cloud Computing adalah sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.
Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Tetapi, Clod Computing juga memiliki resiko, diantaranya,
Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
Privacy – Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh orang lain dapat terjadi tanpa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
Data ownership – kepemilikan data yang diberikan akan menjadi dapat menjadi milik bersama di dunia maya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/
http://my.opera.com/aviciena/blog/mobile-grid-dan-cloud-computing
http://www.pcworld.com/article/164933/cloud_computing.html?tk=rss_news
Pemanfaataan Komputer Di Bidang Bisnis dan Perbankan
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :
- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
4. Kemudahan penggunaan (user friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem Pelaporan (Reporting system)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan software.
7. Source Code
Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.
8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bank
Hubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Trend Produk Sistem Informasi Perbankan
Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
- Tabungan
- Deposito
- Giro
- Kartu Debit
- Kartu Kredit
- Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
- Mengecek saldo
- Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
- Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
- Pembukaan dan pengecekan L/C
Dalam bidang bisnis komputer berguna untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat tanpa harus menggunakan perhitungan manual. Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan dan menghitung rugi labanya.
Kehadiran komputer di dalam dunia bisnis juga sangat membantu di dalam penyimpanan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya stok barang yang dimiliki perusahaan retail. Namun dengan adanya komputer dan aplikasinya, memeriksa kondisi stok barang dan juga keuangan perusahaan akan dapat mudah dan praktis untuk dilakukan. Dalam bidang perbankan fungsi komputer sangat sangat berpengaruh sekali dengan segala aktivitas perbankan, baik simpan pinjam dan transaksi keuangan lainnya dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya pemanfaatan komputer dan sistem sistem yang canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu perbankan serta menjamin keamanan dan kerahasiaan dari setiap nasabah. Karena komputer juga berfungsi untuk menyimpan dan mengolah berbagai data.
Aplikasi yang terpasang di dalam komputer juga dapat menjadi salah satu sumber data analisa untuk mengambil keputusan di dalam bidang perbankan, misalnya dalam perbankan telah memperkenalkan solusi core banking, seperti Finacle, yang memberikan solusi bagi bank yang ingin melakukan layanan finansial. Penghitungan keuangan, bunga, layanan keuangan seperti e-banking, e-cash, ATM, dan sebagainya merupakan contoh konkrit yang selama ini banyak digunakan di perbankan.
Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.
Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.
Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.
Referensi :
Selasa, 19 Maret 2013
Studi Kasus RPC
RPC ( Remote
Procedure Call )
1. Definisi
RPC
adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur
yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus
menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang
dilakukan adalah sebuah servermembuka socket, lalu
menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan server. RPC
masih menggunakan cara primtif dalam pemrograman yaitu menggunakan
paradigma procedural programming.
2. Tujuan
RPC digunakan untuk
administrasi sistem sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses
sistemnya dan mengelola sistemnya darimana saja, selama sistemnya terhubung ke
jaringan.
3. Socket
RPC menggunakan socket
untuk berkomunikasi dengan proses lainnya.
4. Cara Kerja RPC
Tiap prosedur yang
dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote
dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari
server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan
stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu
tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu.
Contoh aplikasi untuk
meremote pada teknik RPC (Remote Procedure Call) adalah menggunakan putty untuk
melakukan SSH.
Kegunaan utama SSH adalah
untuk memasuki sistem komputer di tempat lain yang terhubung melalui jaringan
dengan cara yang aman. Tapi saat ini SSH dapat diturunkan untuk berbagai hal
yang amat dibutuhkan dalam komputasi jaringan atau lebih besar lagi: internet.
Sedangkan putty adalah
software remote console/ terminal yang digunakan untuk meremote komp dengan
terhubungnya menggunakan port ssh atau sebagainya, Pada bahasan disini diterang
cara unutk meremote komp sistem operasi linux dengan menggunakan komp sisem
operasi windows tentunya putty disini diinstall diwindows jadi digunakan putty
versi windows.
5. Langkah-langkah
dalam RPC
1. Client procedure calls
client stub in normal way.
2. Client stub builds
message, calls local OS.
3. Client's OS sends
message to remote OS.
4. Remote OS gives
message to server stub.
5. Server stub unpacks
parameters, calls server.
6. Server does work,
returns result to the stub.
7. Server stub packs it
in message, calls local OS.
8. Server's OS sends
message to client's OS.
9. Client's OS gives
message to client stub.
10. Stub unpacks result,
returns to client.
6. Contoh Studi Kasus RPC
Contoh
studi kasus RPC yaitu pada jasa penge-print-an di rental pengetikan yang di
dalamnya terdapat 1 komputer server, beberapa komputer client dan sebuah
printer yang hanya terhubung dengan server. User dari computer client ingin
mencetak data dari komputernya. Biasanya user memindah data dengan bantuan
device external seperti disket, flash disk, hard disk, atau cd-rw. Namun dengan
RPC hal tersebut akan menjadi lebih efisien.
Solusi : Dengan RPC,
untuk mencetak data dari computer client, computer client mengirim pesan
“cetak” kepada computer server. Kemudian computer server menerima perintah tersebut
dan kemudian menjalankan perintah mencetak data. Setelah itu server mengirimkan
pesan pada client berupa informasi “file telah dicetak”.
Referensi
:
Pyia, Perbedaan
RMI dan RPC
http://pyia.wordpress.com/2012/01/08/rmi-remote-method-invocation-dan-rpc-remote-procedure-call/(tanggal
akses 19-03-2013)
http://xceaster.files.wordpress.com/2009/07/remote-procedure-call.pdf(tanggal
akses 19-03-2013)
shintaambarwaty,
Perbedaan RPC dan RMI
http://shintaambarwaty.blogspot.com/2012_01_01_archive.html(tanggal
akses 19-03-2013)
Langganan:
Postingan (Atom)